PADANG-Bencana angin puting beliung dan pohon tumbang yang terjadi kemarin (Senin, 13/6/2022) di kecamatan Padang Ganting, Tanah Datar, mengakibatkan sebanyak 34 rumah masyarakat rusak ringan, berat dan sedang.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar Yusnen, Selasa (14/6/2022) di lokasi musibah Jorong Lareh Nan Panjang, Kenagarian Atar, Kecamatan Padang Ganting mengatakan, kepastian kerusakan yang dialami rumah dan bangunan masyarakat akan diverifikasi melalui dinas terkait.
“Dari 34 bangunan dan rumah yang rusak, 33 rumah di Kecamatan Padang Gantiang, dimana 31 rumah di Nagari Atar tepatnya di Jorong Lareh Nan Panjang, dan 2 rumah di Nagari Padang Ganting. Sedangkan, 1 rumah ada di Jorong Kubang Landai, Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas, ” terangnya.
Dikatakan dia, untuk penanganan sudah dilakukan sejak malam tadi dan sampai saat ini petugas mulai dari BPBD, TNI, Polri dan Satgas Nagari masih melakukan pembersihan.
“Pembersihan pohon menimpa jalan sudah dibersihkan semenjak malam, sementara material seperti pohon tumbang menimpa bangunan pemukiman dan lainnya, masih terus dilakukan pembersihan, ” terangnya didampingi Camat Padang Gantiang Ronal Satria dan Dandramil Tanjung Emas Padang Gantiang, Letda Inf Mardison.
Adapun bagi korban bencana angin puting beliung dan pohon tumbang, katanya akan diusahakan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah kabupaten Tanah Datar setelah dilakukan verifikasi data terdampak oleh pihak-pihak terkait.
“Untuk menentukan bantuan nantinya tidak BPBD saja, nanti ada tim yang bakal verifikasi bantuan. Masyarakat kami minta juga untuk bersabar dulu, ” tutupnya.
Sementara itu, Wali Nagari Atar Halyu Pardi menyampaikan jika kondisi masyarakat yang terdampak bencana saat ini dalam kondisi baik.
“Alhamdulillah, semuanya sehat, bagi warga yang rumahnya tak bisa dihuni umumnya mereka pindah ke rumah kerabat, ” sampainya.
Sementara itu, perantau Nagari Atar turut prihatin dengan bencana alam puting beliung dan pohon tumbang yang menimpa sanak keluarga di kampung. Bagaimanapun, perantau akan turut membantu sanak keluarga yang terdampak bencana ini nantinya.
“Nanti kami atas nama perantau, pasti ada partisipasi untuk membantu warga kita. Harapan kita, nantinya akan terbantu. Pengalaman kita selama ini, perantau selalu peduli, ada kebakaran, kami bantu. Ada yang sakit kami bantu. Itulah perhatiannya perantau Atar, ” ucap Yusparman ketua Iwatar Nusantara yang didampingi Hasan Basri, sesepuh perantau Pekanbaru Riau.(**)