PADANG, - Dalam khutbah Idul Adha yang diselenggarakan Masjid Jihad Muhammadiyah Ampalu Pegambiran Lubuk Begalung Padang Sabtu (9/7), khatib Idul Adha, AKP H Syafrizen Dt Rang Batuah SH menekankan kepada jama'ah, agar bisa menauldani ketakwaan dan kesabaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Ustad Syafrizen Dt Rang Batuah, yang sehari-harinya Kabag Ren Polres Kabupaten Kepulauan Mentawai secara khusus mengurai terkait dengan qurban.
Baca juga:
Wawako Solok Resmikan Mushalla Taman Belibis
|
Sebagaimana diketahui, ibadah ini berasal dari kisah Nabi Ibrahim saat ingin menyembelih putranya Ismail. Kisah ini bisa ditelaah lebih jauh dalam surah As-Saffat ayat 99 – 111.Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih putranya sendiri, Ismail ‘alaihis salam.
"Lihatlah ketika mendengar mimpi ayahnya untuk menyembelihnya, Ismail sangatlah patuh. Ia pun menyatakan dirinya bisa bersabar dan mendorong ayahnya untuk bersabar pula.Inilah yang seharusnya jadi teladan kita, yaitu patuh, sabar, dan tawakal kepada Allah. Mudah-mudahan kita mendapatkan istri dan anak yang patuh pada Allah, sabar dan benar-benar bertawakal kepada-Nya, " demikian disampaikannya
Dengan sikapnya ini, ungkapnya, Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dipuji, karena meninggalal pelajaran dari kisah berqurban, pertama, Ibrahim adalah orang yang taat pada perintah Allah. Kedua Nabi Ibrahim tidak membantah wahyu, ia sangat patuh pada wahyu. Ketiga, Kecintaan pada Allah lebih didahulukan oleh Nabi Ibrahim dari kecintaan pada anak.
Keempat, Sifat anak yang saleh adalah patuh pada orang tua seperti patuhnya Ismail pada ayahnya Ibrahim."Dan yang terakhir dari ketauldanan berkurban adalah bersabar di balik kesulitan pasti akan datangkan kemudahan. Termasuk saat ini selesai Musibah Pandemi kita bersabar tanpa batas, " tutupnya. (007)