PADANG, – Ketua DPRD Padang, Syafrial Kani meminta kedua partai pengusung pasangan Walikota dan Wakil Walikota, PAN dan PKS untuk bersikap arif dalam mengisi kursi BA 2 A. Jangan menunda-nunda lagi prosesnya, sehingga posisi Wakil Walikota Padang segera terisi.
“Pimpinan PAN dan PKS mesti menyepakati siapa calon wawako yang akan dipilih dengan duduk bersama, ” ujarnya, Rabu (23/2).
Ia mengatakan, jika kedua partai tidak bergerak, tentu benang merah tidak bertemu dan pemilihan wawako di DPRD Kota Padang tidak bisa dilaksanakan dalam waktu dekat.
Ia menambahkan, masalah kota Padang sangatlah banyak dan penyelesaiannya butuh sinergitas dengan semua pihak.
Baik itu kepala OPD-OPD, Sekda dan Wawako. Sekarang ini, pejabat Eselon II beberapa diisi Plt, Sekretaris Daerah dijabat Pj dan kursi wakil walikota kosong sudah terlalu lama kosong. Tentu kewenangan dalam mengambil kebijakan terbatas serta tidak penuh.
“Kita berharap kursi BA 2 A segera diputuskan oleh kedua partai dan kirim nama calon ke DPRD Padang. Supaya pansel bisa dibentuk dan bekerja maksimal, ” papar ketua DPC Gerindra Padang ini.
Sementara, Pengamat Politik Unand Padang, Asrinaldi menyarankan PKS kirimkan nama calonnya ke Wako Padang serta sampaikan ke pimpinan DPRD. Langkah ini guna menjawab jika PAN tidak mau bertemu.
“Molornya penetapan calon wawako akibat komitmen antara ke 2 partai belum ditemukan, ” paparnya.
Ia mengatakan, bisa saja kasus DKI Jakarta terjadi di Padang yakni PAN memegang jabatan keduanya jika PKS tidak bergerak.
Sebelumnya, PAN telah menetapkan nama Ekos Albar untuk diusung untuk calon Wawako Padang. Sementara, PKS hingga kini masih belum menetapkan satu nama.
Diketahui, kursi Wawako Padang sudah satu tahun kosong. Tepatnya sejak Mahyeldi Ansarullah dilantik sebagai Gubernur Sumbar pada 25 Februari 2021 lalu.
Artinya, dua hari lagi, satu tahun sudah kursi Wawako Padang kosong. Sejak saat itu, Hendri Septa yang dulunya merupakan Wawako Padang mendampingi Mahyeldi, naik menjadi orang nomor satu di Kota Padang. (**)